Siutao sebagai Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah pedoman dalam memahami dan menjalani kehidupan. Di dunia ini terdapat banyak ajaran yang “menawarkan” berbagai pandangan hidup untuk manusia, yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga).

  1. Pandangan hidup yang beranggapan bahwa kehidupan ini hanya dunia materi/fisik belaka; setelah manusia menjalani kehidupan fisiknya, ia akan mati dan sirna, tidak ada cerita lagi. Pandangan hidup yang demikian dapat membuat manusia secara membabi buta hanya mencari kenikmatan duniawi, kehidupan dipahami dan dijalani murni secara indrawi dan ragawi.
  2. Pandangan hidup yang melihat dunia fisik ini hanya ilusi; yang real adalah dunia idea atau dunia roh yang akan dicapai setelah berakhirnya kehidupan fisik ini. Pandangan dunia seperti ini tidak mementingkan kehidupan fisik, bahkan mengingkarinya, menganggap tubuh/fisik ini adalah penderitaan, selalu mencari kehidupan ideal yang nonfisik di seberang sana.
  3. Pandangan hidup yang menganggap bahwa kehidupan manusia ini terdiri dari tubuh/fisik dan mental/spiritual, keduanya dianggap penting; mencari keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup seperti ini membuat manusia dapat menikmati hidup wajar secara indrawi dan ragawi, juga selalu menggali potensi spiritualnya.

Bagaimana dengan agama Tao? Agama Tao menganut pandangan hidup yang ketiga.  Agama Tao mengajarkan kita untuk siutao, yakni memperbaiki diri dan kehidupan kita dalam segala aspek, yang mencakup aspek fisik/material dan mental/spiritual.

Agama Tao merupakan satu-satunya agama di dunia yang mementingkan keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani, dengan memberikan cara/metode yang nyata untuk memelihara kehidupan jasmani dan rohani manusia. 

Siutao merupakan cara umat Tao dalam memahami dan menjalani kehidupan ini, yang mencakup filsafat dan metodenya. Dalam buku “Siutao menuju Kesempurnaan (修道宝鉴 – Xiū Dào Bǎo Jiàn)” tertulis bahwa tujuan siutao mencakup dua hal penting. Hal pertama yaitu mencari cara-cara untuk hidup sehat dan panjang umur. Hal yang kedua yaitu mencari cara-cara untuk mendekati Dewa-dewi. Dalam kitab suci Thay Shang Lao Jun (太上老君真经 – Tài Shàng Lǎo Jūn Zhēn Jīng) dituliskan sebagai berikut.

  • Spirituil dan materiil
    Dua-duanya sama dipentingkan
    Mengerti diri, juga lainnya dimengertikan
    Hingga menginjak taraf yang tinggi puncak lapisan
  • Tingkatkanlah kesehatan jasmani dan rohani
    Dua-duanya diperhatikan, panjang usia terjadi
    Mohon (sembahyang) kepada Mahadewa maju selangkah lagi
    Siutao patut ada kejodohan mendekat lebih-lebih
  • Siutao (bertapa / mendekati dewa) langkah pertama
    Belajarlah dulu cara pembukaannya (Tao Ying Suk)
    Daya gaib menguatkan urat-urat di dalam tubuh manusia
    Setelah badan sehat, baru memuncak ke pernapasannya
  • Badan diumpamakan rumah
    Sedikit demi sedikit tambal dan jagalah supaya tetap kuat
    Tiap hari latihan gerak badan Tao
    Mencapai usia lanjut bukan apa-apa

Semoga menambah wawasan.