Tata Cara Makan Bersama

Tahukah kamu bahwa etnis Tionghoa suka makan bersama dalam satu meja bundar, baik di dalam rumah ataupun restoran. Dengan duduk di meja bundar, selain kita bisa melihat wajah satu sama lain, rasa kekeluargaan dan kebersamaan juga menjadi lebih kuat karena meja bundar bermakna “yuan 圆”, dari kata “tuan yuan 团圆” atau reuni keluarga.  Selain itu, bentuk meja yang bundar (lingkaran) juga bermakna simbol yang kuat dan tidak pernah putus.

Saat di restoran dan kita sedang menjamu orang lain untuk makan bersama, biasanya di sisi kanan dari Tuan Rumah adalah tamu utama, lalu di sisi kiri dari Tuan Rumah adalah tamu penting lainnya. Posisi tempat duduk yang berhadapan langsung dengan Tuan Rumah, dimana makanan yang disajikan pertama, tidak diisi oleh tamu, kecuali tamu yang hadir terdiri dari beberapa orang.

Saat makan bersama, kita juga bisa membedakan yang mana tamu utamanya. Apabila ada memesan menu ikan, biasanya kepala ikan akan ditaruh mengarah kepada tamu utama. Hal ini menandakan bahwa Tuan Rumah menghormati tamu-tamunya. Dan untuk membedakan Tuan Rumah, biasanya orang yang duduk menghadap ataupun dekat pintu keluar adalah Tuan Rumah yang sedang menjamu tamu-tamunya. Saat minum, Tuan Rumah pasti akan mengangkat gelas terlebih dahulu lalu ditujukan kepada Tamu utamanya, dan begitu juga sebaliknya para tamu akan bergantian mengangkat gelas untuk menghormati Tuan Rumah.

Tidak lupa, saat kita ingin memberikan sayur kepada tamu, kita harus menggunakan sumpit ataupun sendok yang digunakan untuk umum. Sangat tidak dianjurkan menggunakan sumpit atau sendok kita sendiri dalam memberikan makanan kepada para tamu, karena selain tidak bersih juga bermakna tidak sopan. Dalam budaya etnis Tionghoa, saat makan menggunakan sumpit, tidak diperbolehkan untuk menusuk sumpit dalam posisi berdiri, karena bermakna kurang sopan (seperti sedang mendoakan orang meninggal pada zaman dahulu).

Inilah sedikit gambaran mengenai salah satu budaya Tionghoa dalam tata cara makan bersama. Kebudayaan yang beragam bukan berarti menjadi suatu beban, tetapi menjadi suatu pelajaran dan pengetahuan yang patut untuk dipahami.  Semoga bermanfaat.