Belajar Tao sebagai Bekal dan Kompas dalam Kehidupan

Hidup yang kita jalani saat ini tampak sangat sederhana, yaitu hanya urusan huruf B (birth/lahir) menuju huruf D (death/kematian) yang di tengahnya ada huruf C (choice/pilihan). Jika kita hanya membacanya, memang terlihat sangat sederhana, bukan? Namun, saat kita menjalaninya, hidup ini penuh dengan lika-liku, naik turun, suka-duka, pahit manis, atau susah senang, yang semuanya benar-benar menguras pikiran, perasaan, emosi, dan energi kita.

Saat kita dalam kondisi naik, suka, manis, dan senang, semuanya terasa baik-baik saja. Namun, saat kita dalam kondisi turun, duka, pahit, dan susah, semuanya terasa sangat tidak nyaman, menekan hati, pikiran, perasaan, emosi, dan energi kita. Jika kita tidak dapat mengendalikan semua itu dengan baik, hidup kita akan kehilangan arah. Tak sedikit orang yang merasa tidak kuat kemudian memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Proses kehidupan yang kita jalani dari lahir sampai saat ini bisa berakhir sia-sia, sungguh sangat disayangkan, bukan?

Inilah yang dimaksud dengan hidup adalah pilihan. Dari lahir (B) hingga kematian (D), semuanya penuh dengan pilihan (C). Hidup seperti apa yang ingin kita jalani, semuanya adalah pilihan kita pribadi. Faktor lingkungan, dengan siapa kita berkawan, dan dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman seperti apa kita berkumpul, sangat memengaruhi proses pengambilan keputusan kita. Setiap keputusan yang kita ambil akan menghasilkan hasil akhir yang berbeda.

Semasa hidup manusia yang panjang ini, semuanya seperti melangkah maju dalam suasana kegelapan. Jika kita belajar Tao (道), kadang-kadang Dewa kecil bisa datang memberi tahu sedikit hal aneh, misalnya memberi tahu bahwa di depan ada bahaya. Jika kita bisa wu (悟/sadar), tentu bahaya tersebut dapat kita hindari atau setidaknya meminimalkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Namun, jika setelah diberitahu, kita tetap tidak mengerti atau tidak percaya dan tidak mau menghindar, maka apa boleh buat? Jika kita tidak belajar dan mengerti Tao, sudah pasti kita tidak mengerti apa-apa dan tidak akan ada Dewa kecil yang datang memberi tahu. Ketika ada bahaya di depan jalan, kita tidak akan tahu dan mengerti. Jelas lebih mengerikan, bukan?

Seperti yang tertulis dalam kitab suci Er Lang Shen (二郎神) sebagai berikut, “Matahari dan rembulan ada penuh dan sabitnya. Nasib manusia ada pasang surut juga. Meskipun ini adalah takdir, tetapi yang berbudi, yang baik hati, yang belajar Tao, yang mengerti Tao, ketika nasib malang sialnya dikurangi setengah. Ketika nasib jaya, rezeki ditambah empat sampai lima bagian.”

Tao (道) adalah kebenaran, jadi belajar Tao adalah belajar tentang kebenaran dan mendidik hingga mencapai moral yang tinggi. Belajar Tao juga termasuk berlatih pernapasan yang sangat bermanfaat untuk memperkuat jasmani dan rohani. Oleh karena itu, kita semua, baik tua maupun muda, pria maupun wanita, boleh belajar Tao. Belajar Tao sejak usia muda akan mengurangi kecerobohan-kecerobohan yang bisa dilakukan, sehingga pada akhirnya akan mengurangi penderitaan dan penyesalan pada masa tua karena tidak salah menentukan langkah.

Dalam belajar Tao (道), wu (悟/kesadaran) sangat ditekankan, karena wu (悟) meliputi semua bidang dan menjadi kompas dari li (禮/aturan), fa (法/cara), dan sikap yang sesuai dengan tempat dan situasi. Yang dimaksud wu (悟) ialah diberi sedikit keterangan, tetapi dapat menangkap arti yang banyak, memahami arti sampingan, dll. Asalkan manusia dapat wu Dao (悟道/sadar), maka tanpa perlu dilarang, otomatis tidak akan melakukan perbuatan jahat atau tidak benar. Dengan wu, orang pun dapat mengubah total kelakuan-kelakuannya yang kurang baik pada masa lampau dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Begitu pentingnya wu sehingga sering dikatakan, “Kesatu adalah wu, kedua adalah wu, ketiga pun tetap harus wu.” Dengan selalu wu, setiap pengambilan keputusan atas pilihan kita benar-benar telah dipertimbangkan matang-matang, sehingga kita tidak akan salah atau setidaknya telah meminimalkan dampak, kesalahan, atau risiko yang akan terjadi dari hasil pengambilan keputusan tersebut.

Oleh karena itu, marilah kita segera belajar Tao! Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang belajar Tao, silakan menghubungi tim admin kami di:

Semoga bermanfaat. Xie Shen en.

Tao adalah “kapal penyeberang” dalam laut sengsara.
Tao adalah “lampu penerang” di malam gelap gulita.
Dalam dunia Ini, sakit dapat mencari dokter, perkara mencari pengacara.
Hanya dapat kepahitan dalam hati, tak dapat dihilangkan dengan bantuan orang lain,kecuali belajar Tao, mengerti Tao barulah dapat melepaskannya.