Belakangan ini, istilah manusia toxic mulai sering digunakan untuk menggambarkan orang yang bersifat negatif dan merugikan orang lain, tetapi menguntungkan dirinya sendiri. Seorang manusia yang dikatakan toxic memiliki ciri-ciri, seperti suka memanipulasi fakta dan logika, menghakimi orang lain, tidak peduli dengan orang lain, tidak konsisten, dan tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Mungkin kita mengenal banyak orang di sekitar kita dengan ciri-ciri tersebut, baik dari keluarga, teman, maupun masyarakat. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara menghadapi orang-orang ini agar tidak terus merugikan kehidupan pribadi kita. Namun sebelum itu, pastikan terlebih dahulu bahwa kita sudah tidak memiliki sifat-sifat yang toxic. Kita harus segera melakukan refleksi dan revisi diri bila ternyata kita juga memiliki sifat toxic.
Hal pertama yang harus kita lakukan terhadap manusia toxic adalah membuat batasan dan menjaga jarak. Coba bayangkan contoh berikut ini. Apabila kita bukan seorang perokok, tentu kita akan menjauh dan menjaga jarak dari seseorang yang merokok di dekat kita. Walaupun orang tersebut adalah teman dekat kita, tetapi bila kita selalu berada dekat dengannya ketika ia sedang merokok, maka kita akan menjadi perokok pasif dan merusak kesehatan kita. Sifat toxic juga demikian. Selalu berdekatan dengan orang-orang yang negatif akan mengganggu kesehatan psikologi dan kualitas kehidupan kita. Maka dari itu, buatlah batasan yang jelas dengan mereka. Kita boleh saja memaafkan orang tersebut, tetapi kita tidak boleh terus-menerus membiarkan ia mengusik kehidupan kita. Kita boleh menasihatinya dengan baik ataupun menegurnya dengan keras, tetapi bila segala cara sudah tak lagi mempan, menjauhinya adalah sebuah langkah yang bijaksana Sebuah hubungan mungkin akan dikorbankan karena kita tidak bisa menyenangkan semua pihak. Lebih baik kita berfokus pada hal-hal yang lebih penting, yaitu kehidupan dan kebahagiaan kita sendiri.
Hal berikutnya adalah selalu mempertahankan kepala dingin dan emosi yang tenang. Manusia toxic cenderung menggunakan segala cara untuk menarik kita ke bawah. Apabila kita terbawa emosi, maka kita sudah mengikuti permainannya dan kita akan kalah. Namun dengan batin yang tenang, kita dapat membuat strategi yang tepat untuk menghadapi manusia toxic. Kita harus selalu berpegang pada logika ketika berhadapan dengan perilaku yang tidak rasional. Orang lain bisa berkata dan melakukan apa pun kepada kita, tetapi hal itu tidak akan bisa mengontrol dan mencerminkan kehidupan kita.
Untuk menghadapi manusia toxic, kita juga perlu memahami pola perilaku mereka. Setiap manusia toxic mempunyai cerita dan latar belakangnya sendiri dalam berperilaku seperti itu. Ada yang disebabkan karena kesepian, ada juga yang disebabkan karena kehidupan yang tidak memuaskan. Pada intinya, seseorang dapat berperilaku toxic kepada orang lain karena masih banyak kekurangan pada dirinya sehingga ia ingin merendahkan orang lain agar ia merasa tinggi. Maka dari itu, janganlah melibatkan perasaan kita pada mereka, sebaliknya mulailah berfokus pada solusi! Tidak dapat dipungkiri, perilaku mereka terkadang akan membuat kita merasa terpukul dan tersakiti. Namun, kita harus menyadari bahwa manusia-manusia toxic akan selalu ada di sekitar kita. Cobalah untuk lebih berfokus pada kesejahteraan diri sendiri. Utarakan bahwa diri kita terganggu dengan perbuatannya, kalau perlu abaikan perbuatannya seperti angin lalu. Mulailah berkumpul dengan orang-orang dan lingkungan yang jauh lebih positif dan benar-benar peduli terhadap kita. Masih banyak orang yang mau membantu dan mendengarkan kita. Kita tidak perlu selalu berurusan dengan manusia toxic. Ingatlah bahwa kesehatan mental kita jauh lebih penting, begitu pula dengan kehidupan pribadi kita.