Spiritual vs Supranatural

Kita sering mendengar dua kata di atas, tetapi masih banyak di antara kita yang belum bisa membedakannya. Berikut ini definisi kedua kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

  • Spiritual adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
  • Supranatural adalah berkaitan dengan hal yang melampaui keberadaan alam semesta yang terlihat; ajaib; gaib; adikodrati; supernatural.

Pengertian Spiritual

Spiritual adalah sebuah konsep (ilmu) tentang hal-hal yang berhubungan dengan spirit, semangat, jiwa, rohani, dan batin, kehidupan setelah mati, wujud tak kasat mata, kekuatan-kekuatan tak kasat mata yang berada di sekitar manusia, serta yang menyangkut konsep baik dan buruk perbuatan, dan mengolah kesadaran dalam diri.

Jadi konsep spiritual sendiri adalah sebuah konsep tentang pengendalian diri; pengolahan ke dalam diri dalam kehidupan, baik dalam perbuatan, pikiran, maupun perkataan; dan mengenal tentang adanya kekuatan-kekuatan gaib, kekuatan tak kasat mata yang menaungi kehidupan, serta wujud-wujud lain yang tak kasat mata dan berdampingan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Supranatural

Supranatural adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal di luar nalar atau melampaui daya nalar manusia pada umumnya, di luar kewajaran, dan tidak normal pada umumnya. Seseorang disebut supranatural karena mempunyai kemampuan psychic  atau kemampuan yang tidak umum, seperti clairvoyant (dapat melihat jauh atau hal-hal tak kasat mata), clairaudience (dapat mendengar hal-hal yang tak terdengar oleh manusia normal), dan kemampuan-kemampuan lain di luar kewajaran manusia pada umumnya. Supranatural juga mencakup hal-hal yang berhubungan dengan ilmu gaib, makhluk gaib, serta hal seputar kegaiban itu sendiri, semisal ilmu kebal, ilmu prewangan, teluh, dan pengasihan.

Nah, sekarang apa hubungannya dengan xiudao, tergolong yang mana kita ini?  Xiudao pada dasarnya adalah merevisi jiwa raga menuju kesempurnaan, artinya titik berat xiudao adalah pada spiritualitas, pengolahan diri terus-menerus, dan bukan pada hal-hal supranatural. Walaupun demikian, dalam proses pengolahan diri, kita dibekali oleh Dao Yin Shu (Tao Ying Suk) yang berhubungan dengan divine art atau seni kedewaan, dan bagi mereka yang melatihnya bisa mengaktifkan kekuatan-kekuatan potensial supranatural yang ada dalam dirinya. Hal-hal yang berbau supranatural memang menarik bagi kebanyakan orang, seperti mempunyai ‘mainan baru’ yang berbeda dan tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Hanya saja mereka yang mempunyai kekuatan supranatural sering kali mudah terjebak pada egonya, menjadi sombong, atau menyombongkan kekuatan yang dimiliki. Hal ini malah membuat dia semakin menjauh dari spiritualitas. Spiritualitas membuka jalan menuju diri yang sejati, menanggalkan semua konsep dan kemelekatan menuju kemurnian, dan tidak tergoda dengan hal-hal di luar yang ilusif. Jadi, bagi seorang taoyu yang mempunyai kekuatan supranatural, itu adalah bonus dalam perjalanan spiritualnya. Tujuannya tentu adalah untuk membantu banyak umat manusia berevolusi. Jika manusia mempunyai kekuatan supranatural tanpa dibarengi spiritualitas yang cukup memadai, maka tidak ada artinya bagi evolusi jiwa.

Dengan berkembangnya sains dan ditemukannya teori kuantum ini, semakin lama hal-hal yang tidak jelas, satu per satu mulai bisa dijelaskan oleh teori kuantum. Walaupun hal ini masih tergolong pseudo science atau sains yang semu; tetapi sains masih berevolusi, masih berproses, dan titik terangnya sudah mulai terlihat. Spiritualitas tidak bisa dijelaskan oleh teori-teori fisika Newton karena fenomena-fenomena dalam spiritualitas dan supranatural mengikuti hukum kuantum yang tidak linear.

Semoga tulisan ini bisa dipahami oleh banyak taoyu. Xie Shen En.