Segala sesuatu memiliki masa atau waktunya. Ada momen di mana kita merasa senang dan ada momen di mana kita merasa sedih, ada masa kita bekerja dan ada masa kita berlibur, ada waktu kita bertemu ada waktunya kita berpisah. Semuanya ini datang silih berganti mengisi kehidupan manusia, dan semuanya ini memberi kita pengertian bahwa segala sesuatu tidak ada yang abadi, yang ada adalah perubahan. Jadi, jangan kaget atau marah apabila belum lama berselang hidup kita nyaman dan menyenangkan, tiba-tiba dunia terasa jungkir balik. Apa yang dulunya bebas dilakukan sekarang tidak lagi bebas, apa yang sebelumnya begitu mudah dan indah sekarang hancur diterjang krisis. Siapa yang tidak kaget dengan kondisi tersebut? Seakan-akan dunia kita sudah hancur, tanpa harapan. Namun, jangan lupa bahwa hidup ada musimnya dan ini tidaklah permanen. Setiap musim membawa keunikan dan keindahannya sendiri. Manusia cenderung untuk melihat dari sudut pandangnya sendiri sehingga tidak bisa melihat keindahan dan keunikan dari peristiwa yang dipandangnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Padahal selalu ada keuntungan atau manfaat dari krisis.
Keuntungan tersebut antara lain:
1. Pertumbuhan
Setiap orang yang pernah mengalami krisis, pasti tahu bahwa ketika krisis berakhir orang tersebut tidak akan sama lagi dengan sebelum krisis menimpa dirinya. Ada masalah-masalah baru yang muncul yang memaksa seseorang untuk berubah. Dia tidak akan bisa menyelesaikan masalah baru tersebut dengan cara lama. Ini yang akan membuat seseorang untuk tumbuh. Proses ini membutuhkan fleksibilitas.
2. Kreativitas
Krisis bisa menjadi pendorong yang baik untuk kreativitas.
3. Prioritas
Kita akan mulai memahami hal-hal apa yang penting dan kurang penting dalam kehidupan kita. Krisis memaksa kita untuk mengutamakan yang penting dan mengabaikan hal-hal yang kurang penting. Apa yang menjadi prioritas kita itulah yang diperjuangkan.
Kita harus membiasakan diri untuk terbiasa dengan perubahan, tidak terlena dengan comfort zone. Tidak ada orang yang tidak menginginkan kenyamanan, tapi yang berbahaya dari zona tersebut adalah kita akan sulit untuk menerima perubahan. Padahal kehidupan adalah tentang perubahan.
Dalam buku kuning (pengetahuan umum Tao XI no 8) dikatakan : “Tao tidak mungkin berhenti atau diam, ia harus bergerak dan maju terus, karena jaman bergerak maju dan buah pikiran manusia pun terus berkembang”. Ini memberikan pengertian kepada kita agar beradaptasi dengan perubahan untuk bisa maju.
Kitab suci Dewa Erl Lang Sen mengatakan: “Matahari dan rembulan ada ‘penuh’ ‘sabit’ nya. Nasib manusia ada pasang surutnya juga. Meskipun ini adalah takdir, tapi yang berbudi, yang baik hati, yang belajar TAO, yang mengerti TAO, ketika nasib malang, sialnya dikurangi setengah. Ketika nasib jaya, rezeki ditambah empat sampai lima bagian.”
Karena itu, marilah kita selalu ingat berbuat kebaikan, menjalankan TAO dan menambah pengetahuan –pengetahuan TAO, niscaya hidup yang kita jalani akan lebih baik.
Referensi:
Halim, Manda. 2010. Receive Your Gift. Jakarta: Kompas Gramedia