Pintar atau Bodoh?

Pernahkah Sahabat Tao bertemu dengan seseorang yang menganggap dirinya sangat hebat? Dari apa yang dibicarakannya, sepertinya tidak ada lagi hal yang perlu diperbaiki dari dirinya. Ada pula orang yang senang membicarakan hal-hal tidak berguna serta mempunyai kebiasaan menasihati orang untuk tidak melakukan tindakan yang justru sering dilanggarnya sendiri. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap lingkungan yang menghambat perkembangan diri kita.

Bila orang bodoh dapat menyadari kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana. Namun, orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang bodoh. Orang bodoh biasanya menganggap tidak ada lagi yang perlu diperbaiki dari dirinya dan tidak menemukan kelemahan dirinya. Akan tetapi, orang bijaksana selalu menyadari kelemahan-kelemahan dirinya lalu memperbaiki diri menjadi semakin baik tanpa akhir.

Berikut adalah beberapa ciri orang bodoh. 

  • Mudah marah atau emosi meledak terhadap hal sepele
  • Omong besar tanpa bukti konkret
  • Menegur orang lain secara kasar dan tidak pada tempatnya
  • Senang membongkar rahasia
  • Merasa paling hebat
  • Menyalahkan orang lain atas kesalahan diri sendiri

Jadi, orang lebih baik pintar, tetapi terlihat bodoh, daripada bodoh, tetapi ingin terlihat pintar. Orang yang aslinya pintar bersikap sederhana, bijaksana, polos, rendah hati seperti padi matang yang merunduk, serta tidak ada keinginan untuk pamer dan menonjol, tetapi ilmunya sangat dalam dan banyak sehingga orang demikian bernilai sangat tinggi. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang selalu ingin menonjolkan dirinya seakan paling berjasa dan paling pintar, tetapi aslinya tidak demikian.

 “Orang bodoh sibuk membicarakan dan mencari-cari kekurangan dan kelemahan orang lain, sedangkan orang pintar sibuk memperbaiki kekurangan diri sendiri.”