Rencanakan Keuangan untuk Hidup yang Lebih Baik

Dua tahun lebih masa pandemi di seluruh dunia telah mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya yaitu manusia tidak bisa memprediksi usia dirinya ataupun orang-orang yang berada di lingkungannya.

Berdasarkan data WHO, selama 2 tahun lebih masa pandemi ini, tidak kurang dari 16 juta jiwa yang meninggal karena COVID-19, tidak peduli usia muda, tua, pria, ataupun wanita; semuanya pergi dalam sekejap mata. Tidak sedikit pula anak-anak yang menjadi yatim piatu, suami atau istri yang kehilangan pasangannya, atau orang tua yang kehilangan anak-anaknya. 

Tentunya dengan kehilangan-kehilangan ini, yang paling berdampak adalah segi ekonomi dan keuangan. Usaha-usaha gulung tikar karena bisnisnya tidak berjalan lagi dan utang  menjadi berlipat-lipat. Umumnya ini terjadi karena kurangnya perencanaan keuangan yang baik, seperti minimnya dana darurat ataupun ketiadaan asuransi yang menunjang.

Kala kesehatan kita baik, masalah keuangan mungkin tidak menjadi masalah ataupun beban dalam hidup, tetapi berbeda jika keadaan kurang menunjang. Zaman sekarang ini lebih baik menyiapkan dana darurat, penghasilan sampingan, dan asuransi. Dana darurat bisa dipersiapkan minimal 6 bulan total pengeluaran bulanan kita. Penghasilan sampingan tentunya dapat menunjang penghasilan utama dan menambah tabungan hari tua. Hal yang terpenting juga adalah perlunya asuransi untuk diri kita sendiri dan anggota keluarga. Tidak sedikit orang yang sangat anti dengan ‘asuransi’ karena ia wajib mengeluarkan dana lebih setiap bulan yang mungkin tidak terpakai untuk ‘saat ini’. Ketika kita memiliki asuransi, biaya kita kala sakit jauh lebih ringan dan tidak memberatkan sisi keuangan (cashflow)  keluarga.

Penulis bukan bermaksud untuk berjualan asuransi ataupun produk keuangan lainnya. Namun, melihat banyaknya kasus ‘generasi sandwich, yaitu kesulitan generasi-generasi produktif untuk menafkahi orang tua, keluarga besar, dan keluarga kecilnya; tentunya membuat kita semakin menyadari bahwa edukasi untuk ‘melek keuangan’ sangatlah penting. Jangan sampai karena berfokus pada kehidupan yang sekarang, kita lupa untuk mempersiapkan hari tua sehingga malah membentuk kembali generasi sandwich baru. Terlebih kita umat yang xiu Dao, selain melatih fisik dan mental untuk tetap sehat, kita tidak boleh memutus perkembangan wawasan untuk persiapan masa-masa yang akan datang. Andaikan usia kita tidak panjang, setidaknya kita tidak memberatkan orang-orang di sekitar, seperti meninggalkan utang ataupun tidak adanya kesiapan dana untuk anggota keluarga yang lain. 

Seperti ajaran Li Shifu kita, “救人救世,悟己悟人 – jiù rén jiùshì, wùjǐ wù rén”,  artinya jika ingin menyelamatkan orang dan dunia, maka haruslah menyadarkan diri sendiri terlebih dahulu baru bisa menyadarkan orang lain. Semoga kita semua selalu diberikan perlindungan, kesehatan, dan keselamatan di mana pun kita berada. Salam Dao.