Tiga Orang Bersama, Pasti Ada yang Menemukan Guru

”三人行,必得我师”(sān rén xíng, bì děi wǒ shī) artinya ketika tiga orang berjalan bersama, pasti ada yang menemukan gurunya. Pepatah terkenal yang berasal dari Konfusius ini mengandung filosofi yang mendalam bahwa dalam kehidupan ini tidak ada orang yang sempurna dan setiap orang memiliki sesuatu yang patut ditiru. Dengan rendah hati belajar dari orang lain, sangatlah berharga. Namun yang lebih berharga lagi adalah tidak hanya menjadikan orang yang baik sebagai guru, tetapi juga orang yang jahat dijadikan sebagai guru. 

Sifat rendah hati sangat bermanfaat untuk membimbing kita dalam berhubungan dengan orang lain dan menambah ilmu pengetahuan. Kesalahan umum yang dilakukan orang adalah cenderung melihat kelebihan diri sendiri dan mencari kekurangan orang lain, suka membandingkan kelebihan diri dengan kekurangan orang lain.  Ketika bergaul dengan orang lain, sikap ini tercermin dalam ketidakpercayaan pada orang yang lebih baik daripada dirinya; memandang rendah orang yang mempunyai kekurangan dan kesalahan, bersikap keras terhadap orang lain, tetapi toleran terhadap kesalahan diri sendiri. Sikap ini tidak hanya menghalangi kesempatan untuk belajar dari orang lain dan meningkatkan diri (dengan memilih yang baik dan mengikuti mereka), tetapi juga menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan antarpribadi, bahkan konflik.

Ketika melihat sifat-sifat orang yang berbudi luhur, kita dapat mengambil pelajaran dari mereka dan meneladaninya. Ketika melihat sifat-sifat orang yang buruk, hendaknya kita bercermin dahulu pada diri sendiri dan menjauhi kelakuan buruk tersebut. Bukan berarti hanya satu orang yang baik dan yang lain jahat.  Sebagai makhluk sosial, pertama-tama kita harus bisa memahami diri sendiri dengan benar dan menyadari bahwa setiap orang mempunyai sifat baik dan buruk. Kita belajar dari kebaikan orang dan ikut berbuat baik. Kita juga belajar dari kejahatan orang dan menghindari berbuat jahat. Hanya ketika kita benar-benar dapat memahami diri sendiri, mengenali kekurangan dan kelebihan diri sendiri, serta melihat kelebihan orang lain, barulah kita dapat bertumbuh lebih baik dalam menghadapi situasi yang ada. Jika tidak, kita akan mudah merasa puas dan terlalu mengagumi diri sendiri.

Dalam perjalanan hidup ini, kita akan bertemu banyak orang setiap hari, dari pagi hingga malam. Jika kita mempunyai sifat yang rendah hati dan pandai membawa diri, maka kita dapat belajar banyak dari orang-orang di mana pun. Kita dapat belajar dari siapa pun kapan saja, di mana saja, dan siapa pun bisa menjadi guru kita; sehingga dikatakan bahwa di mana pun selalu ada seorang guru. Tidak ada guru yang tetap. 

“Buku banyak yang belum kita baca, janganlah sok berbangga-bangga 
Power Tao tak tertara, belajarlah tentu akan berguna.”
(Buku Jiang Yi hal. 17)