Sebagian orang melihat krisis sebagai bahaya, sebagian lainnya melihat itu sebagai peluang. Ya memang itulah arti krisis sebenarnya, kata Tionghoa (mandarin) untuk krisis adalah “危机wei ji” yang merupakan gabungan dari ‘危wei’ (bahaya) dan ‘机ji’ (peluang)—yang berarti selalu ada peluang dalam setiap bahaya. Sudah berapa banyak krisis yang kita lalui dalam kehidupan kita?
Sebetulnya tanpa disadari, kita semua minimal pernah mengalami satu krisis dalam kehidupan kita yaitu saat kita lahir ke dunia. Di saat itu, bisa dikatakan bahaya mengancam di
depan mata, namun ada peluang untuk hidup, antara hidup atau mati, betul-betul krisis. Lalu akhirnya kita survive, lahir ke dunia, melihat dunia untuk pertama kalinya.
Siapa yang berperan sehingga kita bisa lolos dari krisis proses kelahiran? Tentuk banyak faktor, kalau dirunut ke belakang, saat itu jelas ada mama yang dimana kita masih di dalam perutnya. Ada dokter, ada suster atau bidan, dan mungkin juga ada papa kita yang sedang keringat dingin. Nah,orang-orang inilah yang berusaha keras dan membantu kita melewati krisis. Keinginan kita yang kuat di saat itu untuk melihat dunia, kalau tidak dipandu dengan baik oleh tangan-tangan mereka, mungkin akan sia sia belaka. Itulah krisis pertama dalam kehidupan kita, selanjutnya?
Syukur-syukur kalau kehidupan kita mulus-mulus saja tanpa pernah ketemu krisis lagi. Tapi mungkin sebagian besar dari kita menemui beberapa krisis dalam kehidupan yang sedang dijalani, ada yang dilalui dengan baik, ada yang juga tidak. Harapan kita semua tentulah agar dapat melalui krisis dengan baik, menggapai peluangnya. Selain faktor dari diri kita sendiri yang harus pintar-pintar melihat peluang, melihat “arah angin”, tentu juga tak lepas dari faktor X yaitu invisible hands ‘tangan-tangan di luar kuasa kita’. Invisible hands, sebutlah sebagai ‘Thien / Langit’.
Bagaimana agar ‘Thien/Langit’ melalui “tangan-tanganNya” menolong kita keluar dari krisis kehidupan? Sejujurnya kita tidak tahu mekanisme cara bekerjanya Thien. Yang kita tahu adalah sedari dini kita selalu diajarkan untuk berbuat baik, berbuat amal. Ya, mungkin tabungan amal kitalah yang bisa menggugah ‘Thien / Langit’ untuk menolong kita keluar dari krisis dalam kehidupan yang sedang kita jalani ini.